Rabu, 09 Februari 2011

Cara Mengatasi Gangguan Susah Tidur Malam Hari (PATIMAH)


Cara Mengatasi Gangguan Susah Tidur Malam Hari (PATIMAH)
PATIMAH, eh kok sudah nama cewek dulu yang disebut…. Heheh santai gan….. Patimah disini bukan sebutan nama seseorang yang Cantik, Montok, Seksit, Pintar, tapi hanya sebuah singkatan PAyah Tidur MAlam Hari (PATIMAH)

Ayo kita mulai…….


Tidak sedikit seseorang mengalami gangguan PATIMAH atau dalam bahasa ilmiahnya Insomnia yang dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang mana seseorang mengalami kesulitan untuk tidur atau tidak dapat tidur dengan nyenyak. Rata rata setiap orang pernah mengalami insomnia sekali dalam hidupnya. Bahkan ada yang lebih ekstrim menyebutkan 30 – 50% populasi mengalami insomnia.

Gangguan insomnia dapat dilacak dari cara hidup seseorang secara rutin sampai kehidupan malamnya. Bila insomnianya terjadi tengah malam (pukul 21.00 - 22.00 bisa tidur mudah tapi pukul 24.00 - 02.00 terbangun dan tidak bisa tidur lagi) dikatakan sebagai gangguan jiwa yang lumayan berat. Bila terbangun di pagi buta (pukul 03.00 - 04.00) kemudian tidak bisa tidur kembali, biasanya itu berkaitan dengan gangguan depresi berat
.

Nah sekarang anda sudah dapat mengetahui dimana kategori insomnia anda, berakah atau karna depresi berat.

Waktu yang ideal untuk kita tidur dalam sehari sebanyak 6-8 jam. Namun, seiring bertambahnya usia biasanya menjadi 4 jam sehari dan tingkat pulasnya pun dapat berkurang. Hal ini masih normal terjadi dan belum tentu dikategorikan sebagai insomnia.

Tidak hanya faktor usia, sulit tidur juga dapat disebabkan oleh efek samping obat. Misalnya, akibat mengonsumsi obat anti hipertensi, obat steroid, dan yang mengandung kafein. Jika harus mengonsumsi obat-obatan tersebut secara rutin, Anda dapat mengganti obat dari golongan berbeda tetapi memiliki manfaat serupa, tanpa ada efek samping sulit tidur.

Untuk membantu mengatasi masalah sulit tidur, ada baiknya jika dimulai dengan mengatur hidup yang sehat. Keseimbangan antara olahraga teratur dan pola makan sehat serta lingkungan tempat tidur mempengaruhi kualitas istirahat di malam hari.

Olahraga diperlukan untuk menjaga stamina tubuh. Olahraga sebaiknya dilakukan secara rutin, di pagi atau sore hari, dapat dimulai dengan olahraga sederhana, seperti jalan kaki.

Jika harus membawa pekerjaan kantor ke rumah, sebaiknya berhentilah bekerja minimal satu jam sebelum tidur. Berikan tubuh dan pikiran Anda relaksasi barang sejenak agar tidur terasa lebih nyenyak.

Di samping itu, jam makan pun dapat mengganggu kualitas tidur. Usahakan makan setidaknya 4 jam sebelum tidur dan kendalikan porsi makannya agar tidak terlalu kenyang. Sebaliknya, tidur dengan perut lapar pun tidak disarankan karena kadar gula akan turun yang mengakibatkan efek pusing saat bangun di pagi hari.

Hindari pula makanan yang mengandung kadar lemak tinggi, gula, dan protein di jam-jam menjelang tidur malam. Sebaliknya, untuk membuat tubuh terasa lebih relaks, cobalah menyeruput minuman hangat, seperti teh, susu, atau segelas air hangat yang dicampur madu dengan takaran 2 sendok makan.

Terakhir, faktor lain yang juga mempengaruhi kualitas tidur Anda adalah lingkungan tempat Anda tidur. Usahakan tempat tidur Anda nyaman dan kamar tidur berventilasi baik dan bersih.

Ada baiknya juga jika mengonsumsi nutrisi penambah oksigen dalam darah, seperti Renuves Capsules atau Beneficial Capsules, yang akan mengembalikan kadar oksigen di dalam darah, sehingga tubuh akan menjadi lebih relaks saat tidur dan saat bangun pagi akan terasa lebih segar dan berseri. Serta konsumsi kalsium dan nutrisi lengkap yang berfungsi untuk menenangkan kerja persyarafan otak dan kontraksi otot, seperti Nutrient High Calsium.

TEH PALA

Mengatasi gangguan tidur tidak perlu ke dokter, apalagi mengonsumsi obat penenang. Dari ranah tanaman ada beberapa tanaman yang bisa didayakan untuk menyamankan tidur Anda. Weiss E.A. dalam Essential Oil Crops Chapter 7: Myristicaceae (1997) menyebut, senyawa aromatik myristicin, elimicin, dan safrole sebesar 2 - 18% yang terdapat pada biji dan bunga pala bersifat merangsang tidur berkhayal (halusigenik) dengan dosis kurang dan 5 g. Jangan banyak-banyak sebab bila mengonsumsi sekitar 8 g (setara dengan dua biji) pala, akan berubah sifat menjadi narkotik yang berbahaya, bahkan bisa merenggut nyawa.

Di beberapa negara Eropa, biji pala di gunakan dalam porsi sedikit sebagai bumbu masakan daging dan sup. Fulinya (kulit pembungkus biji pala) lebih disukai digunakan dalam penyedap masakan, acar, dan kecap. Minyak yang mudah menguap dari biji, fuli, kulit, kayu, daun, dan bunga hasil sarinya sebagai oleoresins sering digunakan dalam industri pengawetan minuman ringan sampai alkohol dan kosmetik.

Minyak pala secara luas digunakan sebagai bahan penyedap pada produk makanan dengan dosis yang dianjurkan sekitar 0,08%. Minyak ini memiliki kemampuan mematikan serangga (insektisidal), antijamur (fungisidal), dan antibakteri. Sebagai obat, pala berkhasiat sebagai bahan perangsang (stimulan), mengeluarkan angin (karminatif), menciutkan selaput lendir atau pori-pori (astrinjen), dan meng atasi lemah syahwat (afrodisiak).

Pala (Myristica fragrans Houtt) termasuk tumbuhan dari famili Myristicaceae (pala-palaan). Tumbuhan berbatang sedang dengan tinggi mencapai 18 m itu memiliki daun berbentuk bulat telur atau lonjong yang selalu hijau sepanjang tahun. Buahnya bulat berkulit kuning jika sudah tua, berdaging putih yang merupakan bahan manisan yang dikenal khas di Bogor. Bijinya berkulit tipis agak keras berwarna hitam kecokelatan yang dibungkus fuli berwarna merah padam. Isi bijinya putih, bila dikeringkan menjadi kecokelatan gelap dengan aroma khas mirip cengkih.

Pohon pala dapat tumbuh di daerah tropis pada ketinggian di bawah 700 m dari permukaan laut, beriklim lembab dan panas, curah hujan 2.000 - 3.500 mm tanpa mengalami periode musim kering secara nyata. Tanaman pala umumnya dibudidayakan di Kepulauan Maluku, khususnya Ambon dan Banda. Ditanam dalam skala kecil di kepulauan lainnya sekitar Banda, Manado, Sumatera Barat, Jawa Barat, dan Papua.

Per 100 g daging buah pala yang bisa dimakan kira-kira terkandung air 10 g, protein 7 g, lemak 33 g, minyak yang menguap dengan komponen utama mono terpene hydrocarbons (61 - 88% seperti alpha pinene, beta pinene, sabinene), asam monoterpenes (5 - 15%), aromatik eter (2 - 18% seperti myristicin, elemicin, safrole).

Sedangkan bunga pala dapat digunakan sebagai obat tidur dalam bentuk teh. Setiap 100 g bunga kira-kira mengandung air 16 g, lemak 22 g, minyak yang menguap 10 g, karbohidrat 48 g, fosfor 0,1 g, zat besi 13 mg. Warna merah dari fulinya adalah lycopene yang sama dengan warna merah pada tomat.

BIJI ADAS

Jika tiada pala, bolehlah mencoba biji adas. Tanaman yang yang memiliki nama ilmiah Foeniculum vulgare Miller ini termasuk keluarga Apiaceae (pegagan-pegaganan). Di Jawa dibudidayakan di daerah pegunungan seperti di Tengger yang buahnya dipanen sebagai bahan ramuan dengan kulit pulasari (Alyxia sp.) untuk memperbaiki aroma jamu dan bumbu penyedap masakan.

Adas termasuk tumbuhan perdu tahunan yang tingginya sampai 2 m. Batangnya beruas, berlubang, beralur dengan percabangan monopodial warna hijau keputihan. Daunnya majemuk, menyirip ganda, bentuk jarum, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, panjang 30 - 50 cm, lebar 15 - 25 cm, panjang pelepah 5 - 7 cm berwarna hijau muda sampai hijau.

Bunganya juga majemuk berbentuk payung, tumbuh di ujung batang, kelopak bentuk tabung, hijau, dan mahkota ada lima berwarna kuning. Buahnya berbentuk lonjong, beralur, panjang 6 - 10 mm, lebar 3 - 4 mm, masih muda hijau setelah tua hijau keabu-abuan.

Buahnya diketahui secara umum sebagai obat perangsang (stimulan), menguatkan lambung, peluruh dahak (ekspektoran), dan mengeluarkan angin (karminatif). Secara resmi telah digunakan pada industri farmasi. Di India daunnya digunakan sebagai obat peluruh kencing (diuretik), jus buahnya dapat memperbaiki penglihatan mata. Dalam pengobatan tradisional Cina, adas digunakan sebagai bahan obat radang lambung, hernia, gangguan pencernaan, luka usus, dan merangsang produksi susu (laktagoga). Di Jerman digunakan dalam pengobatan gangguan kejang akibat asam lambung dan peluruh dahak dalam bentuk sirup obat batuk anak-anak.

Menurut Bernath dkk. dalam journal of Essential Oil Research (1996) menyebutkan, buah adas mengandung minyak yang mudah menguap anetol di atas 70 - 80% pinen, fenchon, limonen, estragol, 14 - 22% protein, dan 12 - 18,5% lemak. Buahnya juga mengandung flavanoid dan stigmasterol sebagai antioksidan, antijamur, antibak ten, antivirus, dan bertindak sebagai penenang pada jaringan saraf yang berhubungan dengan kejiwaan (spasmolitik)

DAUN PENENANG

Di samping adas dan pala, terdapat putri malu yang bisa digunakan sebagai obat tradisional penderita insomnia. Tanaman dari keluarga Fabaceae (kacang-kacangan) ini memiliki sejumlah nama. Orang Jawa menyebutnya pis kucing, di Sunda dikenal sebagai jukud riyud, dan orang Papua memberi nama mat mat. Jenis ini mungkin berasal dari Amerika Selatan, tetapi telah menyebar ke daerah tropis lainnya termasuk Asia Tenggara.

Baik di Indonesia, Malaysia, maupun Thailand digunakan secara tradisional untuk pengobatan insomnia. Di Vietnam daunnya sebagai obat tradisional untuk penenang, sehingga dihargai sebagai obat tidur penderita insomnia. Di India dan Thailand rebusan seluruh bagian tanaman untuk pengobatan penderita kencing berdarah. Di Brunei rebusan akarnya diminum penderita asma dan murus atau mencret. Rebusan yang sama di India digunakan sebagai pengobatan gangguan kencing dan lemah syahwat (afrodisiak).

Englert dkk. dalam Planta Medica menyebutkan, tanaman putri malu mengandung senyawa yang sensitif, yakni momosine, sebuah asam amino hasil biosintetik turunan dari lysine. Senyawa itu bersifat racun bagi beberapa binatang seperti babi, kelinci, dan binatang memamah biak.

Hasil eksperimen dengan menyuntikkan 10% sari daunnya berpengaruh menurunkan tekanan darah pada anjing yang sekaligus sebagai penenang (sedatif), antiradang, tidak melekatnya pembuahan telur pada rahim (anti implantasi), dan antiradang rematik. Hasil tes pada tikus memperlihatkan bertambahnya waktu tidur. Dapat menurunkan kadar gula tikus-tikus dengan kadar gula tinggi (diabetes) setelah memberikan pakan dua jam dan jangka maksimum setelah enam jam menunjukkan gejala normal.

Nah, buat Yanto tinggal pilih, mau pakai pala, adas, atau putri malu. Semoga tidak uring-uringan lagi hanya karena pergelaran Piala Dunia Jerman 2006 sudah berakhir. Jika dulu begadang, sekarang bisa tidur nyenyak.

MERAMU OBAT KANTUK

Buah pala segar (sebuah, kira-kira 20 g) dikupas kulitnya, dicuci lalu diparut. Hasilnya diseduh dengan air panas 1/2 gelas dan campurkan madu sesendok makan, aduk, diminum saat hangat-hangat kuku. Ramuan tadi untuk sekali minum dan sehari bisa minum 1 - 2 kali.

Biji pala kering dengan ukuran 1/4 - 3/4-nya (2 - 4 g) ditumbuk halus, seduh air panas 1/2 gelas, campurkan madu secukupnya. Aduk dan minum selagi hangat. Ramuan untuk sekali minum dan sehari silakan minum 1 — 2 kali.

Bunga pala kering sebanyak 1/2 - 1 sendok teh diseduh air panas 1/2 gelas, campurhan madu secukupnya, aduk, lalu minum hangat-hangat. Ramuan untuk sekali minum dan sehari boleh minum 1 - 2 kali.

Biji adas 3/4 sendok dicuci, ditumbuk sampai halus, seduh dengan air 1/2 gelas, campur dengan sesendok makan madu, aduk dan minum hangat-hangat. Ramuan untuk sekali minum dan sehari silakan minum 1 - 2 kali.

Daun putri malu segar, kira-kira segenggam (25 - 50 g) direbus dengan air 1 liter sehingga tinggal 1/2-nya. Campurhan madu secukupnya. Ramuan itu untuk diminum dua kali.

SELAMAT TIDUR DENGAN PULAS
Thanks to http://77hal.blogspot.com/2011/02/cara-alami-atasi-sulit-tidur.html

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogs & Web

Cerita Lucu

Unik

Cerita Hikmah

Religi

Kumpulan Artikel Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template